Monday, May 7, 2012

Inspiring Me?

"Belajarlah ketika lu sedang ingin dan butuh."

Quote dari gue, yeah. Well gue bukan juara kelas yang dimintai keterangan soal cara belajarnya karena emang gue gapantes banget dijadiin teladan, tergambar dari quote gue :))

Belajar itu cuma akan menyenangkan kalo lu memang benar-benar ingin atau butuh. Butuh disini maksudnya termotivasi. Literally semua orang butuh belajar tapi jarang yang mau mulai atau terorganisir.

As I stated before, gue bukan teladan tapi gue berharap untuk dijadikan teladan. Not now but someday :)) So anggep aja sekarang gue udah inspiring, gue pengen cerita soal kebiasaan belajar gue. Hahaha.

Gue itu males. Gue rajin cuma kalo mood dan kepepet kaya kalo kerja kelompok tapi udah ga ada orang lain yang bisa diandalkan lagi. Gue belajar cuma kalo mood. Ga setiap ulangan gue belajar karena kadang gue udah pede, hahaha. Moodnya pun dateng sebulan cuma 1-4 kali :p tapi gue punya satu kebiasaan/motivasi unik, gue seneng belajar hal-hal yang belum dipelajari orang lain atau ga ada di kurikulum which means kadang gue a step ahead.

Menurut gue kita harus selalu jadi beda. Dunia emang ga butuh perbedaan, dunia cuma butuh perdamaian. Tapi lu ga akan diinget dan bakal hidup sia-sia kalo lu hidupnya standard dan sekedar mengikuti arus. Beda dalam belajar adalah menguasai hal-hal yang ga umum atau belum dipelajari. Gue sangat senang baca bab baru ketika libur, sedangkan kalo udah sekolah sih buka buku pelajaran aja jarang. Makanya kadang gue punya kemampuan ga umum kaya Bahasa Italia, grafologi atau tari klasik. Bener-bener cuma karena suka. Kalo gue lagi bosen pun kadang gue buka buku self-help atau yaa belajar something that's not too common. :)))

Gue juga punya hobi baca buku-buku pengetahuan umum, psikologi populer, majalah dan koran nyaris setiap pagi sejak SD. Mungkin ini biasa banget tapi jarang anak sekolah yang mau peduli sama world issues kecuali kalo heboh di TV dan twitter. Umumnya mereka cuma tertarik dengan isu besar yang ramai dibicarakan. Padahal dengan baca koran, vocab lu bisa bertambah secara fantastis tanpa disadari. This explains why sometimes I know such a strange words that my civics teacher uses. Some people mengira gue show off dengan sok pake kata-kata tingkat tinggi, tapi coba lu pikir apa gue sengaja belajar kata-kata aneh untuk pamer? Apa gue tau kapan gue bisa "show off" skill gue itu karena emang itu out of the curriculum? It's a result of reading habit. Awalnya baca, terus dipake dalam pembicaraan sehari-hari, terus jadi kebiasaan. So, bukan karena gue bertujuan untuk terlihat pintar atau apalah.

Well hasilnya adalah academic progress gue ga terlalu stand out tapi gue punya skill dalam berbagai bidang. Buat para orangtua dengan tuntutan anak yang SUKSES secara AKADEMIK, gue bukan anak yang patut untuk dilirik. Tapi buat orangtua kaya ortu gue yang berprinsip "live your life as you want to", ini cukup baik. They let me do anything I want and the last thing I want is to ruin my own life. I am committed to live a useful life, in my own way.

To be honest, the thing that makes me keep going is I'm proud of myself. Well, harus diakui gue bisa terdengar terlalu pede tapi gue rasa pede itu bisa menjauhkan lu dari banyak hal buruk seperti self-harm atau depresi berlebihan :) Gue masih punya keinginan buat jadi rank 1, punya nilai setinggi langit yang membuat semua temen iri atau dikenal guru karena semacam tak terkalahkan seperti masa SD. Tapi gue sadar, usaha gue ga sebesar anak-anak yang belajar berjam-jam perhari dan emang bukan jalan gue untuk punya nilai setinggi langit dalam pelajaran. Why? Tuhan itu adil. Gue gabisa sukses disemua hal yang gue lakukan dan gue rasa gue lebih menonjol dibidang bahasa atau pengetahuan umum. Losing the 'best' title in school won't make me look any worse kay :)

I'm happy just the way I'm living now.


No comments:

Post a Comment