Hari ini adalah 14 Februari pertama gue di SMA. Well seharusnya sih kedua, tapi taun lalu gue sakit jadi gue gamasuk sekolah. Cuma gue inget banget, meskipun gue sakit, gue bisa delivery cupcakes buat Bu Tri. Hahaha delivery doesn't hurt, man. Especially for the one you love.
Suasana 14 Februari di sekolah gue sangat manis. Ada dekorasi message board yang mendukung, lomba quote cinta dan bahkan cupid-cupid yang mengantarkan bunga, meski dengan seragam sekolah. Effort memeriahkan tanggal 14 Februari ga sampe disitu aja, sekolah dengan penuh cinta mengosongkan jam ke 4 untuk keperluan 'delivery' cinta. Yup, segitu manisnya.
OSIS di sekolah gue sangat aktif bekerja untuk tanggal 14 Februari ini. Terlihat dari sosialisasi penjualan bunga sampe dekor yang keren. Gue ga tau sih ini tradition atau innovation. Tapi buat gue, cinta itu benar-benar terasa dihari ini.
![]() |
Vani knows me best hahahaha *kitkat* |
![]() |
first two chocs from Sashi and Metta :* |
Karena gue menerima banyak cinta dan beberapa coklat, gue pengen dong menyebarkan positivity itu ke temen-temen gue yang kebetulan ga ada di deket gue pada hari ini. Tapi effort gue berhenti saat gue ditolak 2 orang hahaha. Jadi gue mengucapkan kata-kata "Happy Valentine! Aku sayang kamu deeeh!" + emote kiss, dance and party buat Luluk dan Vanda. Lalu balasan mereka... "Ga ada Valentine" dan "Ga boleh ngerayain Valentine" heartbreaks ga sih? Engga sih sebenernya, cuma gue jadi tersadar aja kalo Valentine wasn't our thing.
Setelah diingatkan, jadi flashback dong ke masa lalu. Di jaman SD, saat cinta gue masih pure buat Ibu dan Bapak, gue selalu ngasih little gifts meski sebenernya itu pake uang mereka hahaha. Kalo di sekolah, we can't do that. Kenapa? Karena sama sekali ga ada yang ngerayain. Mau jadi orang aneh sendiri atau diceng-cengin 1 angkatan? Tapi kalo sekedar ngucapin sih gapapa. Paling some kids said, "Eh tau ga, kata Mamaku tuh ga boleh tau Valentine. Soalnya yaah...."
Saat SMP, hahahaha ini lucu. Pergaulan yang makin luas membuat banyak perbedaan ada dalam sebuah society. Nah, some people were fine with Valentine's Day but the rest was just mad with the tradition. Tahun pertama sih seinget gue ada ceramah khusus tentang Valentine di pelajaran agama dan mentoring. Sedangkan di tahun kedua dan ketiga, ada BUASS. Buletin buatan DKM yang isinya tentang agama. Nah dideket-deket tanggal 14 Februari, pasti ada himbauan dan cerita tentang kenapa kita ga boleh merayakan Valentine.
Gue udah lupa sih kenapa Valentine itu haram dan gue ga berminat untuk google. Intinya, gue berpendapat bahwa orang-orang yang mengharamkan hanya mengambil sebuah batasan paling ketat sebagai dasar. Maksudnya gini, kalo mau mengharamkan sesuatu itu ga boleh setengah-setengah. Jadi daripada beberapa orang menyalah artikan Valentine dengan melakukan seks bebas, ciuman atau sebagainya, mending dilarang sekalian jadi batasannya jelas.
Sedangkan bagi mereka yang merayakan, ini adalah sebagai bukti bahwa kasih sayang itu masih dan selalu ada tapi terkadang kita lupa untuk menunjukkannnya sehingga ga ada salahnya dong memperlihatkan cinta itu dengan coklat atau bunga. Bukan berarti kita sayangnya cuma tiap tanggal 14 Februari :P
Nah, pro dan kontra itu memang akan selalu ada dalam dunia ini dan gue mensyukuri banget gue diberikan kesempatan untuk melihat dari kedua belah sisi. Tetap selamat tanggal 14 Februari! Sebarkan cinta dan sampaikanlah cinta tersebut kepada orang-orang yang kalian sayang!
No comments:
Post a Comment