"Ra, kalo penyanyi cowo sama cewe sukanya siapa? Indonesia aja tapi"
Hari Minggu lalu, ada temen bokap yang nanya gitu ke gue. Nah lo. Kalo pertanyaannya global sih gue bisa jawab dengan cepat dan lantang, "Tiziano Ferro sama Tata Young om!!!" Cuma berhubung ditanyanya lokal, gue mikirnya agak lama. Untuk cowo, gue mantep memilih Once, eks vokalis Dewa 19. Sedangkan untuk cewe, jawabannya agak random sih berhubung emang ga ada. Bukan girlband atau common one like Raissa yang jelas ;)
![]() |
| Tiziano, our Italian Prince |
Si om tersebut bilang kalo dia mengamati perilaku fans yang somehow laughable. Kadang-kadang, saking ngefansnya sama satu orang artis, apapun yang artis itu lakukan kita dukung dan produknya selalu kita beli, padahal kualitasnya belom tentu bagus atau malah bikin pusing hahaha. Gue sangat sadar hal itu, tapi untungnya gue bukan one of those delusional fans. Gue meringis dan akhirnya nangis ketika liat performance Tata Young di Kerd Award yang sangat jauh dari masa-masa kejayaannya. Bukan ikut fanchanting atau membelanya.
![]() |
| She's still my idol |
Kemudian gue merenung, "Memangnya apa yang udah gue lakukan sebagai fans?"
- Beli CD Originalnya? Oke itu udah pasti dan wajib. Tapi ga semua pembeli itu fans.
- Nonton konsernya? Nah susah T_T terakhir Tata Young show di Indonesia itu disaat gue masih belom boleh nonton konser dan semacamnya, lagipula harga show dia saat itu cukup mahal karena di hotel berbintang. Tapi tenang, Bangkok-Jakarta itu deket dan gue punya ambisi sweet seventeen nonton konser Tata Young hahahaha. Kalo Tiziano apalagi, mimpi sebelum lulus kuliah deeh! Gue harus banget nonton konsernya live di Italy!!!
- Suka semua lagunya? Entah kenapa gue ga bisa. Persetan dibilang loyal atau ga, gue ga suka denger Tata Young nyanyi lagu slow dalam bahasa Thailand hahaha.
![]() |
| mau sing along gimana, baca aja ga bisa |
- Apal semua lirik lagunya? Hehehe, this one should be a really good point. But I can't speak Thai or Italy, so it kinda tough to memorize all the lyrics. So I don't force myself to do it.
- Kepoin akun socmednya? Untuk Tata Young, kepo masih bisa dilakuin di instagram n fanbases dia. She speaks English frequently. Tapi kalo Tiziano, waaah, Bahasa Italia gue belom terlalu lancar T_T lagipula socmed dia kurang interaksi juga sama fans. Atau jangan-jangan gue aja yang ga ngerti?
- Nontonin video-videonya? Sudah dan susah. Interview Tata Young masih banyak yang in English. Tapi gue cuma cengo ketawa ketiwi kalo liat interview dalam Bahasa Thailand atau Italia. Sedangkan untuk performance, hmm, ini udah pasti. Cuma agak bete juga sih liat karaoke lagu-lagu Tata Young dalam Bahasa Thailand. I can't even catch a word.
- Belanjain merchandisenya? Almost. Saat gue ke Thailand di tahun yang sama dengan peluncuran album "One Love"nya Tata Young, gue selalu excited setiap liat foto Tata Young di advertisements dan ga bisa berhenti ngomongin Tata Young sampe akhirnya dapet 2 CDnya huahaha. Sedangkan Tiziano, aduuh... Beli CDnya aja nunggu tahunan karena harus di ship dari Europe T_T
- Belanja semua produk yang dia endorse? No. Ga kebayang kalo Tata Young jadi icon kondom terus gue sebagai fans yang baik harus ikut beli kondom huahaha. Atau Tiziano promote LGBT dan kemudian gue menjadi lesbi atau bisex karena ngefansnya -_-
- Stalking? Gue gatau budaya ini mendunia atau ga, tapi yang jelas ini bukan sesuatu yang baik dari Kpop scene. And yeaah, kemungkinan gue untuk stalking Tata Young atau Tiziano itu rasanya dibawah 1% hahahaha
- Menerima dia apa adanya? Gue terima kalo Tata Young sekarang ga seseksi dulu atau lebih sibuk pacaran. Gue juga ga masalah kalo Tiziano itu gay. Tapi kalo mereka jelek karyanya, bukan berarti gue harus menyesuaikan selera gue dengan hasil kerja mereka, kan?
Cuma emang rasanya kurang sih. Gue ga pernah spamming akun socmed idola gue, gue ga pernah berusaha menunjukkan bahwa "Hei! Liat gue, gue tuh fans lo and I do exist!"
Jadi sebenarnya, fans yang baik itu fans yang tetap rasional dan ga terlalu lebay, ataukan fans yang sangat loyal tapi umumnya terlalu labil dan immature seperti kebanyakan fanbases artis K-Pop saat ini?
Ada banyak hal baik dari Kpop scene sebenarnya. Contohnya bulk purchasing. Tujuannya memang sekedar memenangkan si artis di chart-chart music, tapi ada sebuah kerjasama yang keren antara pihak yang hanya bertalikan sebuah cinta terhadap idola. Atau jadi ada motivasi untuk berubah, tapi kalau terlalu berlebihan, motivasi itu berubah menjadi sebuah intimidasi. Contoh nyata ketika seorang wanita yang berusaha kurus hanya karena tipe ideal dari sang idola adalah wanita kurus. K-Pop emang enak banget buat dibahas, next post!!!
Well menurut gue, ga ada artis yang sempurna, begitu juga fans. Kita mungkin bisa mengorbankan segalanya untuk idola lo tapi itu berarti menyerahkan sebagian besar dari hidup kita juga. Gue sendiri lebih suka jadi fans yang supportif dan tetep rasional. Mungkin nonton video sampe lupa waktu harus dihilangkan, tapi percaya deh, itu lebih baik daripada harus beli semua produk yang di endorse idola atau sampe jadi Sasaeng Fans aka stalker ^^
Satu hal yang pasti, fans asli itu anti pembajakan! B-)



No comments:
Post a Comment