Thursday, March 14, 2013

March Note

Berapa kali kita mencoba membela diri di hadapan orang tua, guru ataupun orang-orang terhormat lainnya namun dianggap melawan?
Berapa kali kita mencoba mengungkapkan gagasan yang berdasarkan pada logika tapi terpatahkan begitu saja karena posisi yang lemah?
Kenapa minors/anak/bawahan tidak bisa dipandang berdasarkan sesuatu yang objektif?

I thought untuk berpikir seperti ini saja sudah salah. Mengapa? Karena paradigma dan konsep-konsep itu sudah ditanamkan dari kecil.

"Kalian harus menurut apa kata orangtua, tidak boleh membantah, tidak boleh membalas" atau "Kalo jadi bawahan tuh jangan neko-neko, terima aja"

What I'm trying to say is... Apakah orang yang harus dihormati itu tidak pernah salah? Apakah memang mereka yang selalu jadi panutan itu selalu sempurna? Bagaimana jika ada yang lebih baik dari mereka dan itu berasal dari golongan bawah/minoritas? Bagaimana cara menyampaikan aspirasi apabila dengan sombongnya setiap orang yang dihormati tersebut memiliki kesadaran akan posisi absolut yang mereka punyai?

Keterbukaan, kepekaan dan rasionalitas itu perlu, tapi tidak hanya itu. Ada yang lebih penting. Cermin.

"If you hate your own reflections, so does the people around you."



2 comments: