Gue dan keluarga Metta berangkat ke Toraja jam 5 pagi dari Sengkang. Guess what, meskipun udah berangkat pagi-pagi tetep aja nyampenya siang karena jarak yang jauhnya bukan main dengan jalan berbukit-bukit. Anehnya, meski pemandangannya super cool dan hijau, cuacanya itu hangat. Ini nih salah satu hal yang bikin gue ga betah, ga ada dinginnya sama sekali hihihi.
Sesampainya di Toraja, kami menuju Londa. Pemakaman gua yang sering masuk TV itu loh. Meski keren dan unik, ga ada kemasan yang menarik sih. Semua dibiarkan murni begitu saja. Manajemennya masih kurang bagus tampaknya.
Frame alami di gua |
with the local KERBAU! |
Jangan sia-siakan kesempatan berfoto sama kerbau karena kerbau adalah ciri khas Toraja, hihihi.
Buat warga lokal, mungkin patung orang itu biasa banget. Cuma buat gue dan Metta, mereka artis! Hahahaha
Setelah Londa, kami pergi ke tempat kedua yaitu Kete Kesu. Ini tuh semacam komplek rumah adat yang di belakangnya lagi-lagi ada gua untuk pemakaman. Nah, disini jauh lebih frontal karena tulang dan gigi bisa ditemukan dimana-mana. Begitu juga dengan tanduk dan rahang kerbau. Tapi sayangnya sih disini jauh kelihatan terbengkalai dan tidak terawat.
Tanduk kerbau di depan rumah adat |
Dari Kete Kesu, berhubung semua orang sudah exhausted, kami pun melanjutkan perjalanan super jauh ke Makassar. Kesimpulannya sih Toraja itu sebenarnya sangat keren, kalau saja akses kesana dapat dipermudah dan manajemennya diperbaiki. Pasti akan banyak turis yang berkunjung dan mendorong investasi dari hotel-hotel berbintang. ^^
No comments:
Post a Comment