Setelah hampir 17 tahun hidup, baru dua minggu lalu gue dicemplungin ke dalam situasi dimana gue harus menggunakan full English. Memang sih, belajar bahasa Inggrisnya sudah sejak kelas 4 SD atau tepatnya sudah 8 tahun. Tapi berapa persentase efektif waktu belajar dibanding waktu total yang gue punya? Mungkin ga sampe 10%.
Tampaknya karena tingkat kepedean yang terlalu tinggi, awalnya gue merasa tenang dan santai aja harus ikut YLS 13, dimana hanya ada 1 orang lagi yang berasal dari Indonesia selain gue. Sisanya dari berbagai negara di ASEAN + US. "Ah, Inggris gue kan bagus, waktu SMP sering banget dipuji-puji," pikir gue. Kalo nginget masa SMA pun ga parah-parah banget, gue selalu sukses bikin komposisi yang baik dibanding temen-temen (sangat terbantu dengan sok Inggris ketika menulis blog) tapi selalu paling sucks ketika harus read aloud bacaan apa saja karena pronunciation yang parah.
Akhirnya, gue merasa tidak perlu ada yang dikhawatirkan selama YLS13. Cuma ternyata gue salah, karena disana gue merasa Inggris gue berada di level paling bawah diantara semua peserta. HAHAHA.
Bukan saja karena pronunciation yang kerap mixed up, huruf s pada plural yang ga pernah gue baca, she/he yang selalu kebalik, penyampaian yang selalu stumbling, tapi juga karena level of knowledge yang jauh banget dibandingkan semua kakak-kakak yang rata-rata kuliah atau bahkan sudah lulus.
Tau gak, gue peserta kedua termuda (selalu almost maknae ya). Yang termuda itu Alice namanya, gadis baik dari Vietnam yang sangat ramah, kind-hearted dan friendly. Dia ga menemukan masalah bahasa karena dia sekolah di International School bagus dan terbiasa dengan itu.
Jadilah selama 8 hari gue selalu nervous saat harus public speaking atau bahkan saat jb-jb di group. Seriously, serem antara malu dan takut salah. Tapi kalo ngobrol sama peserta lain sih sering dan lancar banget, apalagi sama Malaysians dan Cambodians yang never fail to impress me dengan kemampuan komunikasi mereka. Bukan sekedar kemampuan berbahasa. Gue menyampaikan kekhawatiran itu sama beberapa peserta lain, dan mereka selalu punya respon yang senada, "But I don't think that your English is bad. You talk very fluent and your English is really good."
Harusnya jawaban mereka menerbangkan gue kelangit ke tujuh tapi gue malah makin bete. "Seriously, I get very frustrated when people cannot catch the word that I said."
Bahkan gue juga menyatakan kalo gue itu semacam anti sosial dan ga percaya diri dengan Inggris. Kalo presentasi dalam Bahasa Indonesia sih babat deh, Bahasa Sunda juga boleh.
Tapi entah mengapa ga ada yang percaya dan bahkan di surat-surat kesan pesan yang gue dapat di hari terakhir, beberapa orang mengatakan kekagumannya terhadap confidence yang gue punya. Nah loh... Jadi sebenarnya ketakutan apa yang gue rasakan selama itu? Kenapa mereka melihat hal yang berbeda dari apa yang gue rasa?
Pertanyaan itu akhirnya terjawab setelah Khuyen, salah satu peserta dari Vietnam bertanya ke gue, "Inggris lo tuh bagus, gimana caranya lo belajar?" jawaban gue saat itu mungkin terdengar sangat bodoh, tapi memang jujur... "Baca buku. Gue seneng banget baca buku dan nonton film Asia bersubtitle Inggris."
Dia bingung, "Tapi itu kan ga ngebantu lu dalam percakapan. Bahasa Inggris pasif doang. Percakapan ga bisa dipelajarin dengan cara itu."
"Tapi vocabulary gue nambah secara signifikan dengan baca buku, nonton dan sebagainya."
"But that's just your vocabulary, bukan kemampuan untuk berbicara dengan orang secara fluent."
"Oh gue punya temen Singaporean..."
"Seberapa sering sih emang lu ngomong sama dia?"
"hmm, iya ya, Gue pernah ikut exchange seminggu!"
"Tapi itu cuma seminggu. Ga akan bisa ngebantu sampe bikin lu kaya gini"
Woops. Baru gue sadar, bener juga. Lagian gue pake Singlish sama Moen, kebanyakan pun chatting bukan bicara langsung atau via telpon. Kalo ketemuan, duh, sangat jarang frekuensinya. Exchange juga kebanyakan bahasa Indonesia, mengingat segrupnya sama temen sekolah. Terakhir les pun SD. Lalu gimana gue belajarnya?
BICARA DENGAN DIRI SENDIRI!
It may sound weird but trust me, it works.
Sejak YLS13 gue selalu mengatakan Inggris itu susah dan masih banyak yang harus gue perbaiki untuk bisa sefluent, sejelas dan sekeren peserta dari Brunei, Malaysia dan Kamboja yang tidak pernah sekolah di luar negaranya atau sekedar di international school tapi berasa western educated....
At least gue punya beberapa tips biar ga terlalu terlihat disconnect:
-Pede. Ya, percuma belajar susah-susah kalo ga pernah pede.
-Bikin percakapan-percakapan bodoh dengan diri sendiri. Ini membantu loh. The hell with pronunciation karena lo akan selalu bisa untuk memperbaiki itu dengan listening.
-Bergabunglah dengan foreigners. Gausah picky maunya Causasian yang keren, latihan dulu sama Asian. Dulu waktu pertama kali ketemu Moen, duh susahnya, gue terlihat sangat dumb dan stupid dengan kemampuan berbahasa minim. Tapi lama kelamaan lanjut juga kan :P
Trust me, Bahasa Inggris atau bahasa asing apapun itu SUSAH.
Selamat belajar!
setuju...english itu susah tapi gampang..asal tau caranya.... spt saya juga bahkan dr sd sampe sma malah benci bhs inggris..eee...eeehh sekarang kok ngajar bahasa inggris....modalnya juga suka baca-baca hampir setiap saat dulu.... salut buat and penulis, anda hebat
ReplyDeleteselama niat memang pasti akhirnya bisa juga. barengin sama pede sih hahaha :)
Deleteterima kasih sudah mampir
Suka banget dengan post ini kak, oya YLS 13 itu apa ya? :D
ReplyDeletehttp://kubukakubaca.blogspot.com/
Youth Leadership Summit 2013 ^_^
Deletelha mirip2 pengalaman ane. cuma ane kena di listening. nilai toefl grammar sama listening beda 210 poin, lebih 1/2 selisih kemungkinan nilai terendah-tertinggi!!!
ReplyDeletelha mirip2 pengalaman ane. cuma ane kena di listening. nilai toefl grammar sama listening beda 210 poin, lebih 1/2 selisih kemungkinan nilai terendah-tertinggi!!!
ReplyDeleteJual dan sewa fitting room yang biasa digunakan untuk ruang medical check up, ruang ganti baju, ruang make up, dan lain-lain.
ReplyDeleteTersedia ukuran 2x2, 2x3, 3x3, dst.
Tentunya dengan harga terjangkau dan kualitas yang terbaik.
Selain itu, kami juga menjual dan menyewakan berbagi partisi R8 atau partisi pameran seperti ticket box, booth portable, dan masih banyak lagi.
Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi 081112520806
Office: Ruko Cendana Raya No. 15A, Bencongan Indah, Karawaci Tangerang.
jasa pelayanan kami tersedia diseluruh indonesia
https://partisijakarta2002.blogspot.com/
Kami CV Bahagia sukses makmur bergerak dibidang kontraktor partisi r8. Menjual dan menyewakan berbagai kebutuhan partisi r8 seperti stand r8, stand pameran, panel photo, backdrop, fitting room, ticket box, meja r8, gate, flooring, material partisi r8 seperti beam, post, partisi laminasi/triplek laminasi, klik, kunci L, dll.
ReplyDeleteSalah satunya kami menjual dan menyewakan fitting room atau bilik vaksinasi yang biasanya digunakan untuk ruang MCU, ruang vaksinasi, dll Tersedia ukuran 2x2, 2x3, 3x3, 3x4, 3x5, dsb. dengan tinggi 2,5m. Tersedia menggunakan pintu slide dan pintu gorden.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi :
Telp/WA : 0811 1252 0806
Office : Ruko Cendana Raya No.15A Bencongan Indah Karawaci Tangerang
https://partisijakarta2002.blogspot.com/