Jadi flashback bagaimana gue mengawali hari-hari di RP.
Dimulai dari kebahagiaan tak terlukiskan setelah doa berbulan-bulan biar MOSnya menyenangkan terkabul jadi nyata, sampai mengalami 'masalah' pertama di kelas X-2.
![]() |
x-2 2011/2012 |
Coba kita list-down beberapa hal yang membuat gue fascinated sebagai newcomer dari 'negeri' di tahun pertama:
- Guru yang meminta maaf ketika telat masuk 5 menit. 3 tahun SMP, ga ada tuh yang minta maaf bahkan ketika meninggalkan kelas tanpa tugas
- Guru yang gak pernah ngajar menjadi 'siksaan'. Entah karena darah pelajar tekun yang mengalir atau memang budaya dan kebiasaan yang telah dijalani sejak dini oleh teman-teman yang terbiasa bersekolah di sekolah swasta
- Kepala Sekolah yang sangat amat efisien. Tidak ada ceramah bertele-tele yang membuat lo harus nyalain timer setiap beliau mulai membuka mulut untuk melihat apakah dia memecahkan rekor lagi.
- Meja dan kursi yang sangat sederhana - tanpa kolong. Tidak ada godaan untuk mencontek, bahkan dari hal sekecil itu. Ga ada loker dan lemarinya pun miris. Well, setelah 3 tahun gue baru ngerti kalo lemari emang ga ada fungsinya di kelas
- Papan tulis kapur dan cara menghapus pakai air, semacam bersihin kaca gitu. I never thought we could actually do that
- Hubungan guru-murid yang selalu profesional. Yes, kita bisa dekat banget sama guru tertentu tapi tetap ada batas yang tidak bisa dilewati. Jangan coba-coba melanggar peraturan hanya karena kita punya hubungan baik, sanksi tetap berlaku
- Susahnya ulangan susulan. Dulu, gue terbiasa ikut susulan kalau malas sekolah. Gue juga sering terpikir susulan agar tahu soalnya terlebih dahulu, meski sebenarnya enakan ulangan bareng karena nyonteknya lebih kenceng sih. Tapi di RP, ulangan susulan itu harus izin sampai tingkat Kepala Sekolah dan ga ada harapan soalnya akan SAMA. Yang ada malah dibuat jadi essay semua
- Guru-guru super kreatif dan rajin. Gue sangat tersiksa dengan Fisika dan Bu Dwi yang sangat berdedikasi membuat 9 soal berbeda untuk tiap kelas. Ga ada kesempatan untuk tanya-tanya.
- Perayaan Valentine!!! Ini bener-bener keren buat gue karena biasanya setiap menjelang Valentine, DKM malah membagikan selebaran tentang haramnya Valentine. Belum lagi seruan untuk tidak merayakan Valentine dimana-mana. Seriously, Valentine in RP is one of the most creative celebration of the year (I skipped 2 Valentines tho)
- Ada banyak perayaan yang dirayakan secara fun. St. Francis Day, Paskah, Natal, Edu Fair dan beberapa lainnya. Siswa RP juga semangat ikut lomba-lombanya, cuma minoritas yang cuek kaya gue. Entah gimana, mereka punya tanggung jawab yang sangat tinggi. Padahal di SMP, kelas berlomba-lomba untuk cabut dan gak ikutan event yang dianggap buang-buang waktu
![]() |
St. Francis Day |
- Study hard, party hard. Perayaan 17 Agustus di RP selalu membuat gue kagum. Kita literally diajak party di dalam sekolah, dengan dukungan penuh guru-guru dan atmosfir yang sesuai(lighting, music, dresscode). Ga cuma 17 Agustus, kita masih punya beberapa party yang lain
- 4 pelajaran seni. Gambar, musik, tari dan teater. It was hell for me. Gue cuma dapet KKM untuk pelajaran tari karena gue gak pernah hafal tarian lemah lembut yang diajarkan dan selalu males dengan tarian kelompok. Later, other teachers questioned the scoring system as I danced quite often in school's events
![]() |
Teater X-2 // 2011 |
- Acara menginap tanpa siksaan. Thanks to Spensa yang maniak kedisiplinan semu (menurut gue itu semu karena cuma beberapa hari aja), gue selalu paranoid sama acara sekolah yang harus menginap. Takut disiksa, dimarah-marahi, dipaksa makan ini dan itu. Semua cuma mitos di RP, bahkan ketika outing ke Taman Mini dan Museum Gajah, kita disediakan konsumsi paling modern dan hedon - Pizza Hut untuk snack dan Hoka-hoka Bento untuk makan siang
- Kakak kelas itu teman, bukan satpam! Ga ada kakak kelas tukang bully atau maniak pangkat/senioritas. Semua baik dan gak saling ganggu. The worst you could have is those who don't give a damn to your existence
Now, some of the silliest facts I learned:
- Mama-mama yang mengantar anak dengan hotpants. Some of them are really fashionable. Setelah 9 tahun melihat mama-mama dengan kerudung, make up tebal dan effort untuk tampil konservatif, awalnya mereka tampak aneh buat gue
- Pemilik toko dimana-mana! Yeah, toko sembako, toko bangunan, pabrik sandal, mie ayam ngetop di Bogor, toko beras, toko listrik - you name it. Mencari PNS? That's a hard task.
- Mayoritas anak RP gak pernah dengar MPK, atau Majelis Permusyawaratan Kelas
- Kalau musuhan, banyak yang bersikap seperti anak SD. Gue yang bikin masalah, tapi segeng gue ikut dimusuhin
Anyway, gue berhasil mencapai semua resolusi gue di tahun pertama. Seperti gak cari masalah sama guru maupun teman, PAKAI KAOS KAKI SETAHUN PENUH, pakai sepatu dan seragam yang benar, gak telat selama setahun, dan punya banyak teman.
Gak terhitung berapa ratus kali gue menyatakan RP sebagai tempat yang ideal buat gue. Tahun berikutnya bahkan lebih awesome lagi <3 div="">
3>
No comments:
Post a Comment