Pertama, flirting skill gue untuk diskon ga perlu diragukan lagi muahaha. We got like 6 breads in total for free dari sebuah bakery terkenal di Indonesia. Yiahaaaa. Plus free pass buat clubbing.
Kedua, gue menikmati berbagai dessert seperti Maro menikmati berbagai bar di seputar Kuta dan Legian. Our favorite was Sandbar. Maro order cocktails dan gue dengan happy makan Blizzardnya Dairy Queen dengan alunan live music. #YOLOmoment karena gue sangat peduli dengan fakta bahwa gue belom legal tapi gue udah nongkrong di bar bersama Maro. #YOLOmoment juga buat Maro karena Maro berhasil mencoba bawa motor di negara asing - tanpa license dan tanpa helm.
Ketiga, gue gak terhasut untuk clubbing bahkan setelah punya free pass ke club paling ternama dan hip. Yeah. Atau bahkan mencoba alkohol meski ordernya sangat mudah dan gue sudah berada di bar. I have to say that I am really proud of this. Di Bali cuma berdua sama Maro membuat semuanya possible. Gue bisa melakukan apa aja yang gue mau. Dari cicip bir atau pergi clubbing. Tapi gue memilih untuk gak melakukan itu karena I see no point on it. Ini sangat subjektif tapi gue dikirim dan disponsori ortu gue buat liburan dan mereka sangat percaya dengan gue. Apa iya gue harus coba - hanya karena gue penasaran dan gue yakin ortu gue ga akan tahu?
Ketiga, gue gak terhasut untuk clubbing bahkan setelah punya free pass ke club paling ternama dan hip. Yeah. Atau bahkan mencoba alkohol meski ordernya sangat mudah dan gue sudah berada di bar. I have to say that I am really proud of this. Di Bali cuma berdua sama Maro membuat semuanya possible. Gue bisa melakukan apa aja yang gue mau. Dari cicip bir atau pergi clubbing. Tapi gue memilih untuk gak melakukan itu karena I see no point on it. Ini sangat subjektif tapi gue dikirim dan disponsori ortu gue buat liburan dan mereka sangat percaya dengan gue. Apa iya gue harus coba - hanya karena gue penasaran dan gue yakin ortu gue ga akan tahu?
Gue ga pernah menghayati pelajaran Agama Islam yang gue terima kecuali kalo dari Pak Rahmat atau Pak Hasan tapi gue sangat menyadari batasan-batasan yang gak perlu dilanggar. Oh, gue juga sangat sadar akan pentingnya menjaga kepercayaan orang tua gue. Seberapa besarpun keinginan gue untuk rebel, gue gak akan berbohong.
Keempat, gue secara sadar mengeset batasan-batasan dalam hidup gue tanpa paksaan siapapun. Gue sakit karena panas atau ujan-ujanan, itu murni karena keputusan gue dan gue gak mau merubah itu. So, it really hurts when you have people shouting and yelling at you - telling you what to do. Gue pake contoh MOS SMP disini, muehehe. Even teachers don't shout loh. Sssh, my point is gue gak suka dipaksa-paksa dengan cara yang gak beradab.
Tapi di Bali, gue melawan batasan yang pernah gue set sangat tinggi saat gue memutuskan untuk MENANTANG matahari di Bali. No protection. No long sleeve top or jacket. Even no sunscreen. Tanpa paksaan.
Gue tahu resikonya, gue belom tau benefitnya.
Dan ternyata gue merasa sangat bangga, bahagia dan free setelah melakukan hal yang gak pernah gue lakukan sebelumnya. Duduk diatas kapal tanpa tenda atau any shades dengan penuh cipratan air laut, dibawah terik matahari jam 3.30 sore.
Selama perjalanan yang singkat itu, gue berpikir betapa hal yang sangat simbolik ini - melepas semua ketakutan akan gak bisa bangun keesokan paginya untuk sebuah kebahagiaan dan live in the moment - membuat gue berefleksi (lagi) bahwa banyak orang melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Be it rokok, free sex, clubbing atau weeds. Mereka tahu tapi mereka tetap memilih mencari kebahagiaan singkat itu.
Gue pernah diingatkan bahwa alergi sangat moody dan gak selalu muncul dengan trigger yang sama, atau bahkan gak muncul meski ada triggernya. Gue harus tetap waspada apalagi kalo harus ngejar flight dan tiba-tiba gak bisa bangun kan gawat. Flight gue jam 8 pagi dan kelas kuliah pertama gue jam 10 loh. Beruntung, aftermathnya adalah kulit yang sangat gelap and I have no regret. I truly enjoyed that experience. I had no problem in the following morning and all of my fears about the sun and the heat did not come true.
#YOLO #myYOLOmoment
No comments:
Post a Comment