Wednesday, October 29, 2014

Kuliah di Singapura

Karena sekarang lagi jamannya pendaftaran ke universitas, gue mau share pengalaman gue dengan masa-masa pendaftaran yang menyita waktu, perhatian dan perasaan sejak beberapa tahun lalu.

Sedari gue baca buku After Orchard karangan Margareta Astaman, orang Indonesia yang sudah lulus kuliah di Nanyang Technological University (NTU) jurusan Komunikasi, gue jadi berminat serius masuk NTU. Pertimbangan gue adalah karena gue cinta Singapore, dekat dan gue selalu bercita-cita kuliah di luar negeri untuk kemampuan bahasa yang susah didapat disini (yeah gue jadi bisa bahasa Jawa dan Sunda sih sebenernya).

Lalu pada kelas 10, ketertarikan itu semakin tinggi dan gue sudah riset bagaimana cara masuk kesana. Singkat cerita, rasanya udah fix banget keinginan gue untuk masuk ke NTU. Tapi di kelas 11, gue baru sadar kalo pilihan kuliah di Singapura itu masih banyak, yang bagus dan menawarkan beasiswa pun gak cuma NTU.

Sistem Pendidikan di Singapura
6 tahun primary school dengan ujian PSLE (Primary School Leaving Examination) untuk lulus, 4 atau 5 tahun secondary school (ada 2 path, Normal atau Express) dengan 'ijazah' O Level lalu 2 tahun polytechnic atau junior college/pre-university dengan kurikulum A level baru kuliah. Rata-rata teman-teman gue yang di Singapura memulai kuliah lebih telat 1 tahun dari gue atau 2 tahun buat laki-laki yang menjalani wajib militer.

Primary dan Secondary biasanya dicari yang terdekat dari rumah. Kalo sekarang sih mau masukin anak ke Primary School diliat berdasarkan kewarganegaraan gitu queuenya. Warga lokal diutamakan, kemudian untuk Permanent Resident baru sisanya dilepas ke warga asing. Sedangkan untuk memilih Secondary School, memakai aggregate PSLE - semacam NEM gitu.

Dari Secondary ke JC/poly gue kurang paham yang jelas JC dianggap lebih bergengsi. Bahkan poly students gak dapet concessions atau diskon untuk naik transportasi umum sedangkan JC students masih dapet (0.45 dollar setiap naik MRT kalo gak salah).

Untuk daftar ke universitas negeri yang non-design (NTU, NUS, SMU) warga lokal harus bersaing dan adu top hasil A Level + prestise di CCA atau ekskul. Udah jadi rahasia umum kalau pelajar singapura bebannya sangat berat dan sibuk karena selain bobot pelajaran yang tinggi, mereka juga harus ikut CCA. Ada juga 2 institusi lain untuk belajar design dan industry-oriented yaitu Singapore University of Technology and Design dan Singapore Institute of Technology.

Melanjutkan Pendidikan di Singapura untuk Foreigners
Ada banyak pilihan untuk foreigners yang bersedia membayar mahal pendidikan di Singapura. Bisa ke institusi swasta atau negeri. Untuk universitas swasta, yang paling laku di kalangan mahasiswa Indonesia salah satunya Singapore Institute of Management (SIM). SIM ini menawarkan double degree dengan beberapa universitas kelas dunia. Masuk SIM juga gak terlalu sulit dan ada banyaaaaak sekali orang Indonesia di SIM. Waktu gue ke SIM, logat-logat Surabaya bertebaran di salah satu lorong.

Masih banyak pilihan lain seperti Curtin dan James Cook University yang bahkan hanya membutuhkan 2 tahun untuk gelar Bachelor. Biayanya sih cukup tinggi, lebih dari S$40,000 pertahun.

Untuk dance dan arts, LaSalle dan NAFA jadi pilihan top. Setau gue, ada audisi untuk masuk ke dua institusi ini dan teman SMA gue bisa masuk NAFA tanpa harus lulus SMA. Jadi dia kelas 11 ikut audisi dan lolos sehingga bisa langsung menempuh diploma di NAFA. Tiap tahun selalu ada audisi di Indonesia dengan venue yang berubah-ubah.

Sedangkan untuk yang ingin beasiswa, bisa memilih National University of Singapore (NUS) dengan ranking dunia paling tinggi diantara universitas Singapura lainnya, NTU yang gak kalah keren dan Singapore Management University yang lebih ke arah Amerika basis pengajarannya. Ketiga universitas ini menawarkan cukup banyak beasiswa bagi pelajar Indonesia yang super berbakat di bidang akademik. Kenapa super berbakat? Karena persaingannya sangat susah dan pool untuk Indonesian Applicants saja sudah sangat kompetitif. Prestasi akademik akan sangat membantu karena NUS dan NTU tidak terlalu melihat track record ekskul. Selain beasiswa, ada juga skema loan atau pinjaman dan tuition grant. Semua beasiswa, loan dan study grant biasanya disertai dengan ikatan harus bekerja di Singapore-registered company selama 3 tahun.

Menurut gue, universitas negeri di Singapura sangat 'gila' dengan nilai-nilai tinggi, prestasi bidang olimpiade dan gelar-gelar juara bidang akademis lainnya yang menentukan potensi applicant ke depannya. Hal ini wajar karena pressure di Singapura sangat tinggi dan kalo gak bisa keep up dengan tuntutan akademisnya akan sangat repot.


Pendaftaran ke universitas di Singapura cukup simple ketimbang Amerika atau negara lainnya. Kita tidak perlu menerjemahkan dokumen, mungkin saking besarnya jumlah applicants dari Indonesia tiap tahunnya. Gue akan bahas pendaftaran ke NTU, NUS dan SMU di post berikutnya.


3 comments:

  1. Terima kost buat mahasiswa NUS
    Lokasi : blk 602 Clement West Street 1
    – 11 min jalan kaki ke NUS University Town
    – 3 bus stop ke Clementi MRT
    – 4 min jalan kaki ke West Coast Plaza (Subway,Toast Box, Cold Storage, dll)
    Fasilitas :
    – Aircon
    – Makan pagi+ Makan malam
    – Cuci baju + gosok
    – Internet
    _ Kamar dibersihkan setiap hari
    _ Water Heater

    Contact No : whatsapp / sms +65 93870375 (Christina)

    ReplyDelete