Fantastic 6 Months in Korea

Ga terasa sudah 6 bulan lebih sejak gue datang ke Seoul disore yang dingin tanggal 23 Februari 2015. 6 bulan adalah waktu terlama gue untuk banyak hal seperti gak ketemu keluarga sama sekali, gak creambath atau hair spa, gak makan cireng keraton, gak main sama Tyas Vanda Luluk, gak naik angkot, gak bawa motor, gak naik pesawat kemanapun dan kebiasaan-kebiasaan lainnya.

Tapi 6 bulan terakhir ini gue juga melakukan banyak hal baru dan gila, hal-hal yang bener-bener gue apresiasi, nikmati dan syukuri setiap detiknya.

Berikut beberapa hal menarik yang terjadi dalam 6 bulan terakhir, in no particular order.

• Belanja online - both di Korean sites dan International sites, ini bisa terjadi karena finally gue punya kartu debit yang bisa digunakan untuk belanja online, sesuatu yang gak bisa gue dapetin di Indonesia. Sekarang nasi pun gue beli online.
• Bisa pake komputer, printer, mesin cuci dan sebagainya dalam Bahasa Korea
• Ke salon dan punya rambut terpendek sepanjang hidup gue - gue cuma mau keramas tapi karena disini sepertinya ga ada cuci blow, akhirnya potong rambut juga. Pas ditanya model apa, gue bingung dan cuma bilang "sebahu" karena cuma itu yang gue tahu Bahasa Koreanya. But it was nice dan asik juga ternyata punya rambut pendek
• Menguasai cara baca Naver Map - gue jadi bisa kemana aja di Korea, selama masih ada internet
• Punya rekening bank lokal dengan online banking dan fitur fancy lain - maximize fitur diskon dan cashback dengan kartu-kartu berbeda. Temen gue sampe heran gue punya rekening banyak banget. My defense? Banking has always been my interest :P
• Nonton konser dan musikal
• Balik ke berat badan SMA, yeay!
• LULUS TOPIK 3 meski modal hoki
• LULUS HSK 2, setelah bertahun-tahun pengen HSK
• Ambil kelas renang dalam Bahasa Korea
• Ke dokter dan rumah sakit di Korea, urus asuransi dan segala perlengkapannya - super efisien dan damn good
• OPERASI PLASTIK - long story, but I experienced this one dan it was covered by insurance. Tanpa guardian, tanpa tanda tangan medical consent, tanpa guru atau pendamping Korea
• Liat sakura dan specifically pergi ke pusat sakura yang jauh banget, 5 jam dari Seoul dengan teman-teman yang baru gue kenal 1 jam sebelum naik bis

Gyeongju!

• KELILING KOREA bermodal $200 - lihat blog traveling gue

dari puncak Yudalsan, jam 6.15 pagi

• Naik gunung buat sunrise. Subhanallah, sunrise di kamar aja ogah, ini gue bela-belain naik gunung jam 4.30 pagi buat liat matahari yang ternyata gak kelihatan akibat mendung...
• Volunteer di tempat-tempat menarik dan ikut komunitas vegan. Dari elderly center sampe beresin kursi di pinggir jalan, OMG menarik banget. Next gue mau volunteer bagiin makanan untuk homeless people tapi belum sempet
• Main game, piknik, ngobrol bersama siswa Korea Selatan dan Korea Utara dalam Bahasa Korea di pinggir sungai Han meski gue banyakan cengo

dressing right for the fancy dinner

• BUSINESS DINNER dengan  high profile individuals seperti Wakil Presiden RI, Ketua OJK, Kepala BNP2TKI, direktur bank-bank dan perusahaan-perusahaan di Korea yang mungkin ga akan bisa gue temuin di Indonesia. Call me norak, but there's always a first time to everything

fun facts: gue dapet undangan H-1 dan gue gak dresscode yang diminta, sepatu pun gak punya 1 pasang pun sedangkan gue lagi traveling di Gyeongju (4 jam dari Seoul). Alhasil gue baru prepare H-8 jam dan H-2 jam minta tolong temen Afrika untuk bantu kepang rambut biar gak kaya singa...

• Percaya dengan orang asing, lebih tepatnya saat gue ditampung mbak-mbak Korea di kamarnya jam 12 malam saat nunggu temen di Incheon
• Berbicara dengan Bahasa Inggris dan Korea hampir setiap saat kecuali pas lagi nelpon atau kumpul sama orang Indo. Gue jadi sadar skill Bahasa Inggris gue damn low dan kadang-kadang aneh banget astaga hahaha

sibuk tongsisan saat kena topan di Busan

• MERASAKAN TYPHOON OUTDOOR dan menyaksikan banyaknya payung yang mati ditengah jalan karena anginnya super dahsyat
• Ke club, bar dan ikut local party tanpa minum alkohol sama sekali

Ada juga sih yang gak menyenangkan seperti:

1. Selalu dikira Chinese dan kalo belanja, disapa pake Bahasa Cina dulu
2. Didiskriminasi di satu gerai, karena berwajah Asia mereka ga mau ngomong Bahasa Inggris sama gue huft. Diomongin sama orang lokal saat lagi di lift karena ngomong 'Bahasa Asing'
3. Lebaran di kelas dan ruang ujian

Semua terasa fantastik kalau memang kita berpikir positif, Jadi untuk yang bertanya gimana kehidupan di Korea, sejauh ini semuanya fabulous dan penuh petualangan baru.

Semoga semua selalu berjalan lancar dan menyenangkan!

P.S: I just started Youtube Channel tentang cerita temen-temen gue. Tonton #CeritaKGSP Isolina dari Timor Leste dan Abigail dari Trinidad dan Tobago. Dukung dan share!