Harga tiket ke Italia emang mahal, apalagi kalo dari Indonesia. Gue dapet PP sekitar $700 atau 10juta rupiah. Sampe sini, udah jelas trip domestik bakal jauh lebih murah. Apalagi di Indonesia, dimana maskapai lokal kita kalo buka harga murahnya bukan main. Kalo lo udah kepentok sama angka 10 juta ini, lo cari tiket Jakarta-Makassar PP 1.5 juta, lo naik taksi tiap hari selama 3 hari (tarolah sehari 200ribu) terus naik bus eksekutif ke Toraja, dengan penginapan di hotel berbintang yang taro aja 500 ribu semalam selama 5 malam, makan enak di mall tanpa kontrol biaya, sewa kapal snorkeling ke Samalona, ke Bantimurung yang juga diluar kota - gue yakin expense lo ada dirange dibawah 9 juta. Travel domestik menang secara biaya.
Makassar my love |
Kelemahannya disini menurut gue adalah lo tergantung dengan taksi atau Grab yang cuma ada di kota besar. Ini yang gue kurang sreg di Indonesia. Belum lagi penginapan lo terbatas di hotel.
Dulu destinasi favorit gue adalah Singapur. Tiket PP ke Singapur murahnya suka kelewatan. Hostel rangenya belasan sampe SGD 30. Gue biasa ambil yang $20. Taro 3 malam di Singapur, makan mewah jajan banyak sehari $50, transport no taxi tapi muter-muter kemana-mana cuma $20 3 hari pake tourist pas. Untuk leisure, semua yang di Singapur berbayar. Alokasikan $60 deh buat masuk museum sampe mabok atau $150 deh kalo lo mau masukkin Universal Studio juga. Berapa totalnya? Roughly $500 (Seumur-umur gue ga pernah sih ngabisin $500 4 hari di Singapur, kecuali kalo lo itung belanjaan CD gue yang sampe $150). Let's say mau ke Johor Bahru juga 2 malam so harus beli tiket bis lagi, tetep aja PP max cuma $10. Penginapan taruh lah sama (in reality harusnya lebih murah) dan makannya sampe mabok $30. Totalnya tambah roughly $100. So asumsikan tiket pesawat sama harganya dengan ke Makassar, 6 malam Singapur-Johor Bahru bisa 6 juta rupiah.
Kalau biayanya sama, kenapa gue lebih suka ke luar negeri?
Nyaman. Bisa, oranglokal juga biasa liatnya, untuk jalan-jalan sendiri dan aman. Trip ke Bangkok dan ke negara-negara ASEAN lain jauh lebih murah dari ini. Di Bangkok, hostel yang best banget menurut gue harganya 240 ribu per malam. Buat temen-temen gue ini udah kemahalan. Cari yang lebih murah sampai separonya masih mungkin. Transportasi? Jangan ditanya. Kelewat murah. Taksi ke city aja cuma 120 ribu-an.
Masuk Vatikan gratis! |
Penginapannya lumayan, taro 25 euro semalem, dikali 6 malam berarti 150 euro ata 2.4juta. Masuk museum atau leisure activity (yang warga lokal jarang lakukan) alokasikan 150 euro lagi, makan sehari 25 euro juga meski ini udah kebanyakan menurut gue. Totalnya semua expense lo adalah 550 euro atau sekitar 8.7 juta diluar tiket. In reality sih gue menghabiskan 400 euro aja, udah termasuk shopping yang mmmm... Ampe koper susah nutup. Ini perkiraan maksimal untuk ala backpacker. See, ga semahal yang orang pikir selama lo bisa dapet tiket murah untuk sampe sana.
Cuma bukan selalu begitu casenya sih. Summer ini expense gue meledak soalnya penginapannya mahal-mahal. Maklum, gue ke desa dan pilihan hostelnya terbatas banget. Semua demi Om Tiziano Ferro dan Il Volo, ya ampun...
So kalo ada kesempatan, cobalah beranikan diri jalan-jalan ke luar negeri.
No comments:
Post a Comment