Monday, April 25, 2022

Perjuangan dengan Bahasa Korea

Gak terasa sudah 1.5 tahun gue meninggalkan lingkungan kerja yang full berbahasa Korea. Kangen? Nggak. Tapi jadi berefleksi, apa sih hal-hal yang sudah gue lakukan untuk mempertahankan bahasa Korea gue? Kenapa gue masih berusaha 'mengingat' dan belajar bahasa Korea, padahal dah ga butuh? 


Usahanya banyak. Kalo ditanya kenapa, mungkin karena gue selalu ingat strugglenya belajar bahasa Korea dari nol sampai titik sekarang. Gue punya niche field juga, finance. Gue enjoy dengan bahasa Korea dan bisa mendapat banyak freelance gigs dari kemampuan gue (yang artinya hasil perjuangan ga sia-sia). Gue rasa itu jadi alasan utama. Selain itu, udah setaun terakhir gue ngajar kelas hobi Bahasa Korea. Job ngajar ini adalah sesuatu yang ga bisa gue bayangkan sebelumnya. Gue bukan teacher material. Kemampuan bahasa Korea gue juga ga bisa dianggap 'wow' buat ngajar. Kalo sekedar sharing gimana 1001 hack belajar bahasa sih bisa, karena gue juga mengalami proses belajar dari nol sampe sekarang, udah advanced tapi harus ditingkatkan lagi karena masih jauh dari level Native/Bilingual. Dari ngajar inilah gue belajar hal-hal menarik tentang diri gue sendiri. 

  • Ambil tes soal learning style terus refleksi: apa yang cocok buat gue?
    (Link disini)

    Ternyata gue solitary (belajar sendiri, motivasi juga datangnya dari diri sendiri), logical (suka bikin korelasi dan lihat pattern; harus paham dan merasa masuk akal), sama verbal (suka pakai kata-kata, verbal dan tertulis).



  • Gue suka membaca. Ini sih udah sadar dari kecil. Tapi maksudnya, gue enjoy belajar kosakata baru dan secara natural memperhatikan cara penulisan tulisan-tulisan yang gue baca. Proses cari vocab satu-satu di kamus itu bukan proses yang menyebalkan buat gue. Malah lebih tekun cari vocab pas baca artikel atau berita, daripada pas nonton video. Karena harus pause video, kemudian cari kamus tuh... Lebih repot? Jadi materi berupa tulisan atau bacaan jauh lebih efektif buat gue. 


    kalo baca buku, side-by-side gini sama kamus

  • Gue suka cari pattern. Sesuai dengan hasil gaya belajar,  gue memang dominan di logical dan wordy sih. Semua hal yang rasional dan punya korelasi lebih mudah masuk ke otak. Nah kecenderungan ini membuat gue suka belajar Hanja. Kok?
    Kan di Hanja ada patternnya. Kalo gue tau cukup banyak Hanja, vocab gue akan bertambah dengan sendirinya melalui cocoklogi phonetic. Setelah discover hal ini, gue jadi sering banget liatin dan apalin Hanja - pake Hanja Dictionary dari Naver. Susah ga? SUSAH LA. Kemampuan Mandarin gue baby level, ga terbiasa juga apalin karakter (Hanzi). Tapi sekalinya 'nempel', langsung inget untuk waktu yang lama. 


    salah satu isi folder meme gue

  • Gue suka meme. Makin banyak meme bahasa Korea yang gue liat di Instagram, makin banyak vocab baru yang gue pelajari. Gue rasa ini juga cara casual yang ga membosankan buat belajar bahasa. Jadi tahu konteks budaya dan trend terbaru yang lagi hot saat ini.
  • Gue lemah dalam tata bahasa. Muehehe ini belum tau bagaimana harus memperbaikinya. So far, vocab gue nambah, speaking gue lebih pede, tapi tulisan... Cannot be helped. Masih struggling bikin tulisan formal. Ya untungnya memang belum pernah butuh menulis bahasa Korea formal sih sejak meninggalkan kerjaan di Korean company.
    Gue rasa cara paling practical tetep latihan dan latihan. Sesekali minta temen atau native untuk koreksi, kemudian tulis lebih banyak passage lagi.

    Usaha yang gue lakukan sejauh ini? Gue nulis note kerjaan atau study pake bahasa Korea. Entah apa yang dipikirkan coworker gue, mungkin antara "Kenapa sok Korea" atau "Bahasa Koreanya sejago itu tah?" tapi ini usaha biar vocab formal gue ga ilang dan latihan biar tetep tahu cara menulis kalimat. Bukan cuma pasif, bisa dengar dan baca doang. Gue tetep mau bisa tulis atau bicara dalam bahasa Korea.

Belum tau sampai seberapa lama gue bisa berusaha baca, nonton dan dengar materi dalam bahasa Korea. Gatau juga kapasitas diri gue sampe sejauh apa, dan sampai kapan gue punya niat untuk belajar. Tapi sejauh ini masih fun melihat progress sedikit demi sedikit (apalagi dari jumlah hapalan Hanja). We'll see.

No comments:

Post a Comment