Saturday, December 26, 2015

Things I Wish I Knew Before Packing

Saat menanyakan pertanyaan, gue berusaha sebaik mungkin untuk bertanya sesuatu yang belum pernah ditanyakan, belum ada jawabannya dan berkualitas. Satu hal yang dari masa penantian sampai sekarang belum terjawab adalah "Things I wish I knew before moving (to Korea)".

Dari banyak hal sebelum keberangkatan, gue rasa yang paling challenging adalah packing. Gue sempet cerita sepintas disini gimana ribetnya H-min beberapa jam gue masih sibuk packing. Berikut hal-hal yang gue ambil dari pengalaman gue saat packing.
  1. Packing. Squeezing.
    Ga ada rumusan mujarab untuk packing. But girls have tendency to bring their entire life in their luggages, even in their handbag when they go dating. Gue biasa jalan-jalan dengan luggage cabin jadi gue terbiasa packing. Tips dari kebiasan itu adalah gunakan banyak pouch. Pouch untuk kabel, undies, vitamin dsb. Jangan pake plastik karena pouch bakal berguna dikemudian hari. Satu hal yang gue pelajari dari packing style pindahan adalah beli vacuum pack ditoko terdekat seperti Informa atau Ace Hardware. Squeeze every piece of clothes there. Gue sukses packing 20 kg dari limit 23 kg. Mau masukin lagi, gak bisa karena koper udah semacam mau meledak.
  2. Vitamin
    Buang semua make up dan skin care dari kamar karena lo mungkin ga akan pake untuk 1 tahun kedepan. Gak perlu dibawa, kecuali lo ke negara yang iklim dan cuacanya sama dengan Indonesia. Pake space make up untuk vitamin. Bawa sebanyak mungkin kalo bisa sih stok buat 3-4 bulan sekalian. Gue sampe sekarang masih bergantung dengan Natur-e dan Redoxon dari rumah. Kenapa gak beli disini? Ada merk yang sama, produksi Bogor malahan, tapi harganya 3x lipat.
  3. Obat
    Kecuali untuk penyakit bawaan, gue percaya kalo lu sakit di Korea, berarti virusnya virus Korea dan obatnya pake obat Korea dong. But things work differently for every person.
  4. Dokumen
    Ijazah jangan pernah dibawa karena susah nyimpennya. Cukup paspor, SIM dan KTP. KTP digunakan untuk buka rekening di bank Indonesia dan bank lokal tertentu plus kadang bisa berguna untuk diskon foreigner (seringnya pake paspor sih). SIM berguna di negara semacam Korea karena gak perlu dituker untuk bawa mobil 1 tahun sejak arrival. Kalau mau SIM lokal, tinggal tukar SIM Indonesia juga, ga perlu ribet tes dari awal.
  5. Buku
    The silliest way to waste your baggage allowance. Tinggal. Kecuali Al-Quran atau Alkitab berbahasa Indonesia.
  6. Sprei. Baju renang.
    Khusus untuk Korea, dua barang ini harganya bikin sakit kepala. Baju renang di department store atau hypermarket gak ada yang dibawah 400 ribu rupiah. Mau yang bermerk? Minimal 800 ribu rupiah. Begitu juga dengan sprei, kalaupun ada yang murah, sekali dicuci buluan. Gue ngirim dua barang ini dari Indonesia 2 bulan setelah gue pindah.
  7. Guling dan sarung guling
    Gue adalah orang yang susah tidur tanpa guling. Kalau short trip bolehlah, tapi gue sebenernya gak sanggup berpisah jauh dari guling. Gue gak tau beli guling dimana, tanya senior juga sama aja boong mereka semua tidur gak pake guling.
    But I was really lucky karena gue ketemu guling di supermarket dekat asrama. Gak langsung beli karena harganya hampir 400 ribu. Ditahan dulu, 3 hari kemudian sudah jadi 200 ribuan. Gak pikir panjang, langsung beli. Masalah barunya, setelah gue punya guling, gue gak punya sarung penggantinya. Inipun gue ngirim dari Indonesia.
  8. Makanan
    Skip. Gue sama sekali gak bawa makanan karena gak ada space dan gak penting. Beruntunglah, Korea itu sebenarnya 'dekat' dengan Indonesia. Gue biasa beli mie gemez, milkita, wafer tango, indomie di deket asrama. Mau yang lebih lengkap? Bisa ke foreign food mart.
  9. Stationery
    Skip. Toh kalo gue ke gramedia, gue belinya Morning Glory juga, merk Korea. Cuma gue harus akui, gue bawa bolpen 2 lusin dan pensil model favorit 3 batang karena gue picky banget soal itu.
  10. Souvenir
    Princess, nyokap gue, adalah orang yang sangat menekankan pentingnya berbagi kenang-kenangan untuk hubungan yang baik. Gantungan kunci, pembatas buku atau simple magnet bisa jadi alternatif yang oke dan gak makan tempat. Gue juga stok gelang-gelang lucu sih untuk souvenir.
  11. Baju
    Banyak yang menyesal bawa baju kebanyakan. Baju disini murah kok, tapi it takes time before you can count in local currency tanpa harus kursin ke rupiah. Kalo dikursin terus sih capek mang, gak jadi belanja yang ada.
    Btw kalo plus size, bawa celana yang banyak. Baju mungkin masih gampang carinya, tapi celana susah.
  12. Kain bali
    Sekedar tips, this comes in handy waktu ke pantai dan duduk di lantai kereta. Disini ga ada gituan dan biasanya mereka liat grup gue dengan tatapan fascinated.
  13. Toiletries, make up dan skincare
    Beli merk sini adalah pilihan terbaik. Selain murah, pastinya disesuaikan dengan iklim dan cuaca sini. Satu peringatan penting, semua merk Amerika lebih murah di Indonesia (!!!) Jadi kalo terbiasa dengan Bobbi Brown, MAC, MUFE dll bawa aja deh. Parfum branded juga mendingan bawa. Tapi Burt's Bees suka diskon deh disini, best deal!
  14. Kebutuhan agama
    Untuk muslim, bawalah sajadah dan mukena dan kerudung yang banyak karena disini meskipun ada, pilihan warna dan coraknya kurang bagus. Harganya juga malesin.
  15. Sepatu
    OMG meski modelnya jauh lebih cantik dan bervariasi daripada di Indonesia, sama seperti baju renang, harga sepatu bermerk disini bener-bener gak masuk akal. Bukannya gue gila branded, tapi ada harga ada rupa. Reebok, Nike dan Converse beneran longlast dan kualitasnya oke. Gue dateng cuma bawa 1 pasang sneakers dan 1 pasang Converse. Menyesal karena gak cukup dan mau beli lagi, gak kuat harganya. Ini pun gue kirim dari Indo.
    Tapi selain sneakers merk, semua bisa beli disini dengan harga yang friendly. Termasuk winter boots.
  16. Sandal
    Beli sini aja, kecuali sandal jepit karena disini susah.
  17. Coat, jaket
    Gak usah bawa winter coat yang tebel berpadding, menuh-menuhin. Toh disini lebih banyak pilihannya. Tapi yes, bawalah jaket, apalagi kalo berangkatnya bulan Februari, bawa sweater dan hoodie yang anget ya! Pikir kalo mau naik Bromo gimana, nah kek gitu.
  18. Stop kontak
    Korea sih gak perlu adapter tapi bawa stop kontak deh biar seneng punya colokan banyak. Bisa juga beli disini, tapi gue tipe orang yang butuh extension stop kontak sejak hari pertama jadi gue bawa.
Ada lagi kah yang dikepoin sebelum pindahan? :)))
Happy packing!

No comments:

Post a Comment